Senin, 10 Maret 2014

TUGAS ILMU KEALAMAN DASAR

NAMA : ARLING. S
N. I. M : 45 11 101 074
Tugas Buat Rangkuman
                                   ALAM SEMESTA DAN SEGALA ISINYA
Metode Ilmiah sebagai Ciri IPA
1.    Non ilmiah yaitu tanpa alat proses contoh main gitar.
2.    Ilmu yaitu proses contohnya ilmu.

Alasan Metode Ilmiah Dikatakan sebagai Ciri IPA
Manusia memiliki kecenderungan untuk menanggapi rangsangan yang ada di sekitarnya, termasuk gajala-gejala di alam semesta ini. Tanggapan terhadap gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa yang ada ini di alam semesta ini akan menjadi sebuah pegalaman yang akan terus berkembang karena rasa keingin tahuan manusia. Pengalaman-pengalaman inilah yang nantinya menjadi pengetahuan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.
Ilmu tentang alam merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Artinya, hasil percobaan yang dilakukan manusia akan menghasilkan suatu konsep yang mendorong dilakukannya percobaan-percobaan berikutnya, karena ilmu alam bertujuan untuk mencari kebenaran yang relatif dari suatu hal.
Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, karena ilmu merupakan pengetahuan yang cara mendapatkannya harus memenuhi syarat tertentu.

syarat-syarat suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu adalah sebagai berikut:
a) Logis
Pengetahuan tersebut masuk akal dan sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.
b) Objektif
Pengetahuan yang didapat harus sesuai dengan objeknya dan didukung oleh fakta empiris.
c) Metodik
Pegetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu yang teratur, dirancang, diamati, dan dikontrol.
d) Sistematik
Pengetahuan disusun dalam satu sistem yang saling berkaitan dan menjelaskan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
e) Universal
Pengetahuan berlaku untuk siapa saja dan di mana saja yaitu dengan cara eksperimentasi yang sama akan diperoleh hasil yang sama.

Langkah-langkah Operasional Metode Ilmiah
Seperti yang telah diulas sebelumnya bahwa metode ilmiah merupakan salah satu ciri dari ilmu pengetahuan alam. Dengan kata lain, suatu materi pengetahuan harus melalui proses metode ilmiah. Tentunya, proses metode ilmiah harus mencerminkan sifat sistematis, konsisten, dan objektif. Adapun langkah-langkah operasional metode ilmiah, antara lain:
1. Penginderaan
Penginderaan adalah langkah pertama metode ilmiah, sehingga hanya sesuatu yang dapat diindera yang dapat diselidiki oleh ilmu alamiah. Namun penginderaan dalam konteks ini bukan berarti segala sesuatunya harus dapat dilihat dengan mata atau melalui penginderaan langsung, melainkan harus jelas terlihat efek-efek yang ditimbulkan.
2. Masalah atau Problem ( Perumusan Masalah )
Langkah kedua yang harus dilakukan dalam metode ilmiah adalah perumusan masalah. Masalah adalah pertanyaan apa, mengapa, dan bagaumana mengenai objek yang diteliti. Masalah tersebut harus jelas batasannya sehingga mempermudah jalan dalam pencarian data (fakta-fakta yang relevan terkait pemecahan masalah). Secara singkat, dapat dikatakan bahwa perumusan masalah adalah membuat pertanyaan mengenai apa yang ditemukan melalui penginderaan itu, mengapa begitu, bagaimana hal itu terjadi, dan seterusnya. Namun pertanyaan yang dibuat harus relevan dan dapat diuji dengan teknik yang akurat.
3. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang ditaksir merupakan jawaban dari suatu pertanyaan dan dibuat berdasarkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis diperlukan data atau fakta yang diperoleh melalui survey atau eksperimen. Apabila data-data yang ada tidak mendukung hipotesis, maka perlu disusun hipotesis baru.
4. Eksperimen
Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah keempat. Ekperimen merupakan usaha pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan sehingga diketahui apakah fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak. Pada langkah ini, tampak jelas perbedaan antara ilmu alamiah dan non ilmu.
5. Teori
Bukti dari ekperimen yang telah dilakukan menjadi dasar langkah metode ilmiah yang terakhir, yakni teori. Suatu teori dapat disusun apabila hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang diperoleh melalui eksperimen atau survey dan menunjukkan hal yang dapat dipercaya (valid) walaupun terdapat keterbatasan tertentu. Sebaliknya, apabila fakta-fakta yang ada tidak mendukung hipotesis maka hipotesis tersebut ditolak. Hipotesis yang diterima inilah yang merupakan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah dan menjadi bagian dari ilmu pengetahuan.
Sikap seorang ilmiah
1.    Jujur
2.    terbuka.
3.    Toleran.
4.    Skeptic.
5.    Optimis (selalu bias).
Berdasarkan urutan stratanya, ada tiga jenis landasan ilmu:
a. Hipotesis, merupakan dugaan mengenai masalah yang diambil dari pengetahuan yang telah ada.
b. Teori, merupakan landasan ilmu yang telah teruji kebenarannya, namun dimungkinkan   adanya koreksi.
c. Hukum/dalil, merupakan teori yang terbukti kebenarannya melalui pengujian berkali-kali.
Pengertian IPA Klasik
IPA klasik merupakan suatu proses IPA di mana teori dan eksperimen memiliki peran saling melengkapi dan memperkuat. IPA klasik memiliki kajian yang bersifat makroskopik, yakni mengacu pada hal-hal yang berskala besar dan kaidah pengkajiannya menggunakan cara tradisional. Di samping kajian yang bersifat makrokopis, ciri lain IPA klasik adalah lebih mendahulukan eksperimen dari pada teori.
 Pengertian IPA Modern
IPA modern adalah suatu proses IPA di mana penekanan terhadap teori lebih banyak dari pada praktek. IPA modern memiliki telaahan yang bersifat mikroskopik, yakni sesuatu yang bersifat detail dan berskala kecil. Selain itu, IPA modern menerapkan teori eksperimen, di mana ia menggunakan teori yang telah ada untuk eksperimen selanjutnya.
BUMI DAN ALAM SEMESTA
Bagian- bagian bumi
1.    Basper atau centrosfer: inti bumi
2.    Litosfer : kulit bumi
3.    Hidrosfer : lapisan air
4.    Atmosfer: lapisan udara


                          “Thank you”

Tidak ada komentar: